asal - asal blog ini

R.A.B.M yg berarti Reffa Arvindo Badherun Money yah itu judul blog saya dan itu nama asli saya..asal-asal saya bikin blog ini sebenernya saya iseng doang gara2x ga ada kerjaan di kamar.karena setahu saya fungsi blog itu seperti buku diary,saya pengen apa yg uda saya dpt dlm kehidupan saya bisa saya keluarin unek2x nya atopun saya rangkum dlm sebuah catatan,sayangnya saya bkn seorang penulis hebat yg pandai membuat cerita dg kata2x yg bagus.
dan yang harus kalian ketahui apa yg saya rangkum ini bkn semua nya hasil karya karangan saya,saya maless ngarang cerita makanya itu saya pake cara instan yaitu copas (copy paste) karangan orang lain hhe.. karangan dr beberapa media cetak yg menulis berita tentang saya atopun hal2x yg mesti saya tau saya masukin ke blog ini tp apa yg uda saya tulis ini semuanya emang tentang apa yg ada dlm duniaku kok yaitu dunia sepak bola !! buat yang ngerasa karangannya ke copas ma saya,saya minta maaf yah.. dan buat yang uda baca blog saya kalo ada kata yg gak berkenan saya minta maaf dan thank's uda ngebaca cerita saya disini.

Senin, 24 Maret 2008

sad indonesia akui keunggulan juventud

saddd.gif Setelah mengawali Liga Uruguay U-17 2008 dengan kemenangan, tim SAD Indonesia harus menerima kekalahan 1-4 dari Juventud de Las Pedras di laga kedua. Tim Juventud yang memiliki kelebihan dalam fisik dan usia lebih tua, masih terlalu kuat bagi Syamsir Alam dkk. Dalam pertandingan yang berlangsung Sabtu (22/3) di kandang Juventud ini, pelatih Cesar Payovich melakukan dua perubahan komposisi pemain seperti melawan Rampla. Alwi kali ini dipasang sebagai kiper utama menggantikan Tri Windu yang mengalami cedera ringan dalam latihan sebelum pertandingan. Sementara Sahlan Sodik dipercaya tampil sejak menit awal sebagaiu striker menggantikan Alan Martha yang sebelumnya memegang peran tersebut.
Tim SAD Indonesia mengawali pertandingan dengan permainan bola – bola panjang yang membosankan. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh lini belakang membuat para penyerang Juventud mudah sekali menembus pertahanan yang digalang oleh Reffa Money dkk.
Saat pertandingan baru memasuki menit ke-3, Juventud telah berhasil unggul 1-0. Selang dua menit kemudian, gawang Alwi kembali bergetar untuk kedua kalinya sehingga skor berubah menjadi 2-0. Gol kedua tersebut tercipta setelah Alwi gagal menangkap bola dengan sempurna hasil tendangan pemain lawan dari luar kotak penalti.
“Dua gol cepat ini membuat para pemain SAD Indonesia semakin tertekan. Bahkan hingga menit ke-15, mereka seperti kebingungan dan selalu lamban dalam bereaksi. Mungkin hal ini disebabkan oleh over-confident usai kemenangan di laga perdana, “ kata Roberto Regis Milano, agen yang mengurusi tim SAD Indonesia di Uruguay.
Harapan untuk perubahan yang lebih baik terlihat di menit ke-16. Sebuah umpan panjang yang dikirim rekannya, berhasil dikontrol dengan sempurna oleh Syamsir Alam. Dengan skill individu istimewanya, Syamsir mendribel bola melewati pemain bertahan lawan dan dengan tenang berhasil membobol gawang Juventud untuk memperkecil kedudukan menjadi 1-2.
Namun, gol Syamsir tersebut belum berhasil mengangkat performa tim untuk mengejar ketertinggalan. Pada menit ke-20, tim Juventud kembali berhasil membobol gawang Indonesia melalui tendangan bebas. Bahkan, jelang babak pertama berakhir, kiper Alwi kembali harus memungut bola dari jalanya, setelah Juventus menambah keunggulan menjadi 4-1.
“ Kelemahan tim ini di babak pertama adalah terlalu banyak bermain dengan bola-bola panjang. Padahal pola seperti itu bisa dimentahkan dengan baik oleh pemain bertahan Juventud yang memiliki tinggi badan hampir mencapai 190 cm,” tutur Roberto.
Memasuki babak kedua, Cesar Payovich memasukkan tiga pemain baru, yakni Yandi, Faizal dan Ridwan. Indonesia pun bermain lebih baik dan tidak lagi membuat banyak kesalahan, terutama di lini belakang. Sayang, tidak banyak peluang untuk mencetak gol tercipta di babak kedua ini.
Sementara di kubu lawan, mereka juga melakukan beberapa pergantian dengan pemain yang lebih muda usianya (U16). Namun, hingga pertandingan usai, skor tetap tidak berubah 4-1 untuk kemenangan Juventud.
“ Tidak ada yang dikhawatirkan dari hasil ini. Dalam pertandingan sepakbola, menang dan kalah itu hal biasa. Yang terpenting adalah para pemain sudah mulai belajar bagaimana bermain dalam standar internasional,” kata Demis Djamaoeddin, Manajer Umum BTN, di Jakarta.
Beberapa jam setelah pertandingan tersebut, Demis memang langsung mengontak para pemain di Uruguay untuk memberikan dukungan moril. Ketika menang lawan Rampla Jr, Demis meminta kepada pemain untuk tidak terlalu gembira berlebihan. Kali ini pun, ia berharap pemain tidak terlalu larut dalam kekalahan. (asp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merah Putih

Merah Putih
Pra Piala Asia U-19 lawan Jepang di Jalak Harupat,Bandung