asal - asal blog ini

R.A.B.M yg berarti Reffa Arvindo Badherun Money yah itu judul blog saya dan itu nama asli saya..asal-asal saya bikin blog ini sebenernya saya iseng doang gara2x ga ada kerjaan di kamar.karena setahu saya fungsi blog itu seperti buku diary,saya pengen apa yg uda saya dpt dlm kehidupan saya bisa saya keluarin unek2x nya atopun saya rangkum dlm sebuah catatan,sayangnya saya bkn seorang penulis hebat yg pandai membuat cerita dg kata2x yg bagus.
dan yang harus kalian ketahui apa yg saya rangkum ini bkn semua nya hasil karya karangan saya,saya maless ngarang cerita makanya itu saya pake cara instan yaitu copas (copy paste) karangan orang lain hhe.. karangan dr beberapa media cetak yg menulis berita tentang saya atopun hal2x yg mesti saya tau saya masukin ke blog ini tp apa yg uda saya tulis ini semuanya emang tentang apa yg ada dlm duniaku kok yaitu dunia sepak bola !! buat yang ngerasa karangannya ke copas ma saya,saya minta maaf yah.. dan buat yang uda baca blog saya kalo ada kata yg gak berkenan saya minta maaf dan thank's uda ngebaca cerita saya disini.

Jumat, 05 Desember 2008

SAD Indonesia pulang kampoeng

Rombongan timnas SAD Indonesia telah selamat tiba di tanah air, usai menjalani perjalanan udara yang melelahkan dari Uruguay menuju Jakarta. Syamsir Alam dkk mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta, Jumat (5/12) pada pukul 10:10 WIB.

Setelah tiba di Jakarta, seluruh pemain langsung dikembalikan kepada orang tuanya masing – masing. Meski demikian, beberapa diantaranya tinggal beberapa hari di Jakarta sebelum ke daerahnya masing – masing.

“ Alhamdulillah kita bisa selamat sampai Jakarta. Perjalanan selama lebnih dari 24 jam sangat melelahkan. Begitu tiba tadi, kita langsung melakukan sujud syukur,” kata Alan Martha, yang memilih ke rumah saudaranya di Tangerang sebelum pulang ke Padang, tanggal 7 Desember.

Kepulangan mereka ke Indonesia juga didampingi oleh pelatih Cesar Payovich bersama dengan asistennya. Menurut rencana mereka akan berada di Indonesia hingga menjelang hari Natal.

“ Cesar dan rekan-rekannya akan tinggal beberapa hari di Jakarta. Setelah itu mereka akan melakukan talent scouting ke daerah – daerah di Indonesia,” kata Demis Djamaoeddin, manajer umum Badan Tim Nasional (BTN).

Kemungkinan besar, talent scouting akan dimulai pada tanggal 8 Desember. Daerah yang dikunjungi adalah Jawa Timur, Maluku dan Papua.

“ Pasti ada evaluasi setelah para pemain berkompetisi selama setahun di Uruguay. Namun, untuk lebih jelasnya, Cesar nanti akan memberi keterangan langsung terkait hal tersebut. Termasuk kemungkinan penggantian pemain ataupun pemilihan pemain baru,“ terang Demis.

Belum ada keterangan kapan ke-25 pemain ini kembali berkumpul. Meskipun, rencananya pada tanggal 15 Januari 2009, tim dijadwalkan kembali ke Uruguay. Namun, pelatih Cesar Payovich telah memberikan PR berupa program latihan yang harus dijalani oleh semua pemain selama di rumahnya masing – masing. Hal ini penting untuk tetap menjaga kondisi fisik mereka selama masa libur.

Minggu, 30 November 2008

SAD Indonesia kalah di partai terakhir Quinta Division

Tim SAD Indonesia gagal menutup Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008 dengan manis. Tim asuhan pelatih Cesar Payovich tersebut harus mengakui keunggulan Atenas San Carlos dengan skor 3-0, Minggu (30/11).

Cesar Payovich kali ini kembali memasang striker Syamsir Alam berduet dengan Alan Martha. Pada pertandingan sebelumnya menghadapi Boston River, Syamsir Alam sengaja disimpan. Namun, kehadiran Syamsir Alam ternyata belum mampu membawa SAD Indonesia mengalahkan Atenas San Carlos di kandangnya.

Kekalahan 0-3 dari Atenas ini juga diwarnai dengan dikeluarkannya gelandang Fery oleh wasit karena mendapat kartu merah. Peringatan berupa kartu kuning juga dilayangkan kepada Reffa Money, Sahlan Sodik dan Zaenal Haq.

Hasil ini semakin mengukuhkan keunggulan Atenas atas SAD Indonesia. Pada putaran pertama lalu, Syamsir Alam dkk juga menyerah dengan skor 1-0.

SAD Indonesia vs Atenas San Carlos

Formasi 4-4-2:
Kiper: Triwindu.
4: Faisal(Alfin), Zainal, Reffa(Taji), Ferdiansyah.
4: Yandi(Ismail), Ridwan, Fery, Sahlan(Rinaldi).
2: Alan Martha, Syamsir.

Cadangan: Alwi, Alfin, Taji, Rinaldi, Ismail, Bayu, Luthfi.

Kartu Kuning: Reffa, Sahlan, Zainal.

Kartu Merah: Ferry.

Senin, 24 November 2008

Siap hadapi Bostob River setelah libur sepekan

Penundaan kompetisi Liga Uruguay U-17 2008 ternyata hanya berlaku selama sepekan. Kondisi ini sangat melegakan seluruh skuad tim SAD Indonesia sehingga waktu selesainya kompetisi tidak akan molor.

Berdasarkan jadwal yang diterima dari Federasi sepakbola Uruguay (AUF), SAD Indonesia akan berhadapan dengan Boston River pada tanggal 26 Nopember 2008. Jika tidak ada penundaan kompetisi, pertandingan melawan Boston seharusnya sudah digelar pekan lalu.

Pada putaran pertama lalu, Syamsir Alam dkk berhasil mengalahkan Boston River dengan skor sangat telak, 8-0. “ Kita akan berusaha menang dengan hasil seperti pada putaran pertama lalu. Tempat pertandingan tetap sama seperti putaran pertama lalu, yakni di kandang Boston,” kata kapten Reffa Money.

Menghadapi Boston River kali ini, SAD Indonesia tidak bisa diperkuat oleh bek kanan Alfin Tuasalamony yang terkena hukuman kartu merah saat melawan Villa Teresia. Meski kehilangan Alfin, SAD Indonesia sudah bisa diperkuat oleh Yericho Cristiantoko yang sudah terbebas dari hukuman kartu merah.

Pertandingan selanjutnya yang akan dilakukan oleh tim asuhan pelatih Cesar Payovich ini adalah melawan Atenhas San Carlos pada tanggal 29 Nopember 2008. (asp)

Prakiraan Formasi vs Boston River

Kiper : Tri Windu

Belakang : Reffa Money, Ferdiansyah, Zenal Haq, Yerico

Tengah : Sahlan Sodik, Fery, Rinaldi, Yandi Sofyan

Depan : Alan Martha, Syamsir Alam

Selasa, 18 November 2008

SAD Indonesia kembali bermain imbang

Tim SAD Indonesia gagal melakukan revans atas klub Villa Teresa dalam lanjutan putaran kedua Liga Uruguay (Quinta Division) U-18 2008. Tim asuhan pelatih Cesar Payovich ini hanya mampu bermain imbang 1-1, sementara pada putaran pertama lalu, mereka kalah 1-2.

Dalam pertandingan melawan Villa Teresa, Indonesia harus bermain dengan sepuluh pemain setelah bek kanan Alfin Tuasalamony diganjar kartu merah. Kerasnya pertandingan juga membuahkan dua kartu kuning bagi Syamsir Alam dan kapten Reffa Money. Sedangkan satu gol disumbangkan oleh gelandang Ridwan Awaluddin.

Kartu merah yang diterima oleh Alfin patut menjadi perhatian pelatih Cesar Payovich dalam mengingatkan pemain belakangnya agar tidak terlalu keras. Pasalnya, ini adalah kartu merah kedua dalam tiga pertandingan terakhir. Sebelumnya adalah Yericho Cristiantoko yang mendapat hukuman serupa. Ia pun harus absen dalam dua laga terakhir, termasuk lawan Villa Teresa.

Untuk pertandingan selanjutnya, Yericho sudah bisa membela SAD Indonesia. Namun, giliran Alfin yang harus absen. Kondisi ini membuat gelandang Zaenal Haq harus lebih lama lagi bermain sebagai pemain belakang untuk menambal lubang di pertahanan. (asp)

Formasi 4-4-2:
Kiper: Triwindu(Alwi)
4: Alfin, Reffa, Zainal, Ferdiansyah
4: Yandi, Fery(Rinaldi), Ridwan, Sahlan(Novri)
2: Alan Martha(Faisal), Syamsir

Cadangan: Alwi, Faisal, Bayu, Rinaldi, Taji, Novri.

Kartu Kuning: Reffa, Syamsir.
Kartu Merah: Alfin. Vs Rampla 3-1 Vs Maldonado 3-2 Vs Progreso 0-1 Vs Fenix 1-0 Vs Cerrito 0-2 Vs Central Espanol 2-2 vs Basanez 2-2 Vs Villa Teresa 1-1

Kamis, 13 November 2008

SAD Indonesia dan Basanez 2-2

Tim SAD Indonesia kembali mendapatkan hasil imbang dalam lanjutan putaran kedua Liga Uruguay U-17 2008. Kali ini, tim asuhan pelatih Cesar Payovich bermain imbang 2-2 melawan klub Basanez, Rabu (12/11). Dua gol SAD Indonesia dicetak oleh Alan Martha dan Syamsir Alam.

Hasil imbang tersebut menambah puasa kemenangan bagi Syamsir Alam dkk dalam tiga pertandingan terakhir. Terakhir kali mereka meraih kemenangan adalah saat mengalahkan Fenix 1-0 bulan lalu.

Hingga pertengahan putaran kedua Liga Uruguay U-17 2008 ini, Pelatih Cesar Payovich rupanya tidak ingin lagi melakukan eksperimen posisi pemain. Dalam enam pertandingan terakhir, sudah terlihat pakem formasi inti bagi tim SAD Indonesia.

Di posisi penjaga gawang, Kehandalan Tri Windu semakin tidak tergoyahkan. Jika tidak ada cedera ataupun hukuman akumulasi kartu, Tri Windu selalu mengawal gawang SAD Indonesia.

Kuartet pertahanan tetap sama dari awal kompetisi hingga sekarang. Alfin, Reffa Money, Ferdiansyah dan Yericho berdiri kokoh di lini belakang. Namun, karena Yericho Cristiantoko tidak bisa tampil saat melawan Basanez, posisinya digantikan oleh Zainal yang posisi aslinya adalag gelandang sentral.

Di lini tengah, terjadi perubahan yang signifikan sejak pertama kali bermain di Uruguay. Dua posisi gelandang sayap kini begeser kepada Yandi Sofyan dan Sahlan Sodik. Padahal keduanya memiliki posisi asli sebagai striker. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Yandi dan Sahlan selalu menjadi starter, bahkan sempat mencetak gol di posisi barunya. Di posisi gelandang sentral, ditempati bergiliran oleh Rinaldi, Ridwan, Fery dan Zaenal Haq.

Sementara duet Alan Martha dan Syamsir Alam tampaknya menjadi pilihan yang paling pas untuk mengisi lini depan. (asp)

Indonesia vs Basanez (2-2)
Gol: Alan Martha, Syamsir (pk).
Formasi 4-4-2:
Kiper: Triwindu.
4: Alfin(Faisal), Reffa, Zainal, Ferdiansyah.
4: Yandi(Rinaldi), Fery, Ridwan, Sahlan(Ismail).
2: Martha, Syamsir.

Cadangan: Alwi, Taji, Bayu, Rinaldi, Ismail, Faisal.

Kartu Kuning: Alan Martha, Reffa.

Hasil Pertandingan SAD Indonesia di putaran kedua

Vs Rampla 3-1
Vs Maldonado 3-2
Vs Progreso 0-1
Vs Fenix 1-0
Vs Cerrito 0-2
Vs Central Espanol 2-2
vs Basanez 2-2

Selasa, 04 November 2008

SAD Indonesia imbangi Central Espanol

espanolaa.jpg SAD Indonesia mendapatkan hasil seri untuk pertama kalinya sejak berlaga di Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008. Hasil tersebut diperoleh pada laga keenam putaran kedua melawan Central Espanol yang berakhir 2-2. Pada putaran pertama, SAD Indonesia kalah 1-3 dari lawan yang sama.

Pertandingan melawan Central Espanol tersebut diwarnai dengan kartu merah yang diterima oleh Yericho Cristiantoko. Ini membuat bek kiri andalan SAD Indonesia tersebut harus absen pada laga berikutnya. Sementara dua gol SAD Indonesia ke gawang Central Espanol dicetak oleh Yandi Sofyan dan Sahlan Sodik.

Saat ini, SAD Indonesia telah menyelesaikan enam pertandingan pada putaran kedua yang digelar sejak 4 Oktober 2008. Syamsir Alam dkk menang tiga kali, seri sekali dan kalah dua kali. (asp)

Skuad SAD Indonesia vs Central Espanol
Penjaga Gawang : Tri Windu.

Belakang : Alfin, Reffa, Ferdiansyah, Yericho.

Tengah : Yandi(Novri), Feri, Zainal, Sahlan(Ismail).

Depan : Syamsir Alam(Chaerudin), Alan Martha(Ridwan).

Kartu kuning: Alfin.
Kartu merah: Yericho.

Hasil Pertandingan SAD Indonesia

Vs Rampla 3-1
Vs Maldonado 3-2
Vs Progreso 0-1
Vs Fenix 1-0
Vs Cerrito 0-2
Vs Central Espanol 2-2

Sabtu, 06 September 2008

SAD Indonesia merasa enjoy menjalankan puasa di Uruguay

Menjalankan puasa di negeri orang tentunya menjadi pengalaman baru bagi para pemain SAD Indonesia. Ini adalah untuk pertama kalinya bagi mereka berpuasa di lingkungan yang berbeda seratus delapan puluh derajat dibandingkan di tanah air. Namun ternyata, mereka mampu menjalaninya dengan baik dan tanpa kendala apapun.
“Alhamdulillah kita di sini baik – baik saja. Setelah empat hari kita menjalankan puasa, saya dan teman – teman lainnya merasa waktu puasa di sini lebih cepat daripada di Indonesia. Mungkin karena suhu udara di sini lebih segar dan sengatan matahari pun ta terasa menyengat di siang hari,” ungkap Reffa Money, kapten SAD Indonesia.
Pernyataan Reffa Money tersebut dibenarkan pula oleh Rinaldi dan Alan Martha. Bagi mereka, berpuasa di Uruguay malah terasa sangat mengasyikkan. Berpuasa juga tidak mengganggu program latihan mereka.
“ Dari awal kita sudah bertekad untuk berpuasa sebulan penuh tanpa meninggalkan latihan tentunya. Mudah – mudahan semuanya lancar,” kata Alan Martha.
“ Semua berjalan lancar, baik latihan maupun puasa. Mungkin gak enaknya, kita gak bisa ketemu orang tua saja,” pungkas Rinaldi sambil tersenyum.
Seluruh pemain SAD Indonesia memang telah menyadari akan melewati masa-masa seperti ini. Namun, mereka telah memiliki tekad kuat untuk menjadi pemain professional. Mereka tidak ingin masa depan menjadi hancur karena cengeng ataupun tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
“ Kami dari seluruh keluarga SAD Indonesia mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada seluruh umat muslim di Indonesia,” kata Reffa Money.

Jumat, 05 September 2008

SAD Indonesia memasuki masa jeda kompetisi

Para pemain SAD Indonesia yang tengah berada di Uruguay saat ini memasuki masa jeda kompetisi. Pekan lalu merupakan laga terakhir mereka di Liga Apertura Uruguay U-17 (Quinta Division). SAD Indonesia berada di posisi ke-19 klasemen akhir dari 24 tim yang ikut serta dalam Quinta Division.
Meski tidak ada lagi pertandingan, pelatih Cesar Payovich tetap memberikan latihan kepada Reffa Money dkk. Yang berbeda adalah waktu latihan yang digelar malam hari. Hal ini tentu saja karena disesuaikan dengan keadaan pemain yang berpuasa.
“ Kita latihan malam hari di dalam ruangan. Itupun hanya latihan ringan seperti games dan stretching,” kata Rinaldi Gunapradiptha.
“ Latihan malam digelar dua setengah jam setelah waktu buka puasa. Sementara aktifitas pagi hari lebih banyak diisi dengan istirahat santai. Sore hari jelang berbuka kita juga biasa bermain futsal ataupun kegiatan refreshing lainnya,” imbuh Reffa Money, kapten SAD Indonesia.
Beruntung bagi para pemain SAD Indonesia karena di saat mereka harus menjalankan ibadah puasa, kompetisi putaran pertama (Liga Apertura) telah usai. Selanjutnya mereka akan menjalani liga Clausura pada bulan Oktober mendatang.
“Liga clausura akan diikutin oleh 11 tim, termasuk SAD Indonesia. Jadi kita menyisakan 10 laga yang akan Insya Allah digelar setelah bulan puasa (Oktober). Dan, mungkin juga 10 pertandingan itu akan digelar 2 kali dalam seminggu (Rabu & Sabtu),” jelas Reffa Money.

Kamis, 04 September 2008

SAD Indonesia kalah 1-3 dari Central Espanol

SAD Indonesia kembali gagal membangun tren positif dalam lanjutan Quinta Division 2008 Uruguay. Dalam pertandingan terakhirnya yang berlangsung Sabtu (23/8), Syamsir Alam dkk menyerah 1-3 dari Central Espanyol. Satu – satunya gol SAD Indonesia dicetak oleh Ferry.
Dalam pertandingan tersebut, pelatih Cesar Payovich menerapkan pola 4-4-2. Sedikit perubahan posisi dilakukan Cesar di posisi sayap kiri. Posisi Yericho didorong ke depan dari bek kiri menjadi gelandang kiri. Sementara Yandi Sofyan menemani Syamsir Alam di lini depan.
SAD Indonesia masih menyisakan dua pertandingan lagi menghadapi Racing dan Villa Teresa. (asp) Skuad SAD Indonesia
Kiper : Tri Windu Anggono
Belakang : Alfin , Reffa Money (Novri), Zainal, Ferdiansyah
Tengah : Rinaldi, Ridwan, Ferry, Yericho
Depan : Syamsir Alam, Yandi Sofyan (Taji)
Cadangan: Alwi, Bayu, Ismail, Novri, Udin, Rezainas, Taji.

Sabtu, 02 Agustus 2008

SAD Indonesia kalahkan Basanez 2-1

Dua gol yang dicetak oleh Sahlan Sodik dan Alfin membawa SAD Indonesia meraih kememenangan atas klub Basanez dengan skor 2-1 dalam lanjutan Quinta Division, Sabtu (2/8). Ini merupakan kemenangan pertama yang diraih Syamsir Alam dkk dalam lima laga terakhir.
Seperti laga sebelumnya, Pelatih Cesar Payovich tetap menggunakan pola 4-4-2. Kembali bermainnya kiper Tri Windu menambah kepercayaan lini belakang SAD Indonesia yang tak bisa memainkan kapten Reffa Money. Posisi Reffa digantikan oleh Zaenal Haq, menemani Alfin, Ferdansyah dan Yericho sebagai kuartet lini pertahanan.
Demi mendukung strategi penyerangan melawan Basanez, Cesar memasang Sahlan Sodik yang posisi aslinya striker menjadi gelandang bersama RInaldi, Ridwan dan Fery. Sementara di lini depan tetap dipercayakan kepada duet Alan Matha dan Syamsir Alam. Kapten tim sendiri kali ini dipercayakan kepada Syamsir Alam.
Strategi Cesar kali ini sangat tepat untuk membawa kemenangan bagi SAD Indonesia. Mereka berhasil menguasai pertandingan sejak babak pertama dimulai. Meski lini depan masih belum dapat mencetak gol, second line mampu bermain efektif untuk memecah kebuntuan dengan mencetak gol lewat Sahlan Sodik. Sementara gol dari bek kanan Alfin Tuassalamony diciptakan melalui titik penalty.
Dalam pertandingan ini, Cesar melakukan tiga kali pergantian pemain, yakni Alan Martha diganti Ismail, Zainal diganti Taji dan Sahlan diganti Faisal. Sementara tiga kartu kuning diberikan kepada Yericho, Ferdiansyah dan Ismail.

Minggu, 27 Juli 2008

SAD Indonesia belom mampu bangkit dari kekalahan

Hasil minor dialami tim SAD Indonesia dalam laga ke-18 Quinta Division 2008, Sabtu (26/7). Syamsir Alam dkk dipaksa bertekuk lutut oleh klub Progreso dengan skor 2-0. Ini menjadi kekalahan yang keempat kali secara beruntun setelah terakhir kali menang 1-0 atas Fenix di pekan ke-14.
Kiper utama, Tri Windu Anggono tidak dapat tampil dalam pertandingan kali ini. Windu masih mengalami cedera yang dideritanya saat berhadapan dengan Nacional, pekan lalu. Posisinya digantikan oleh Alwi.
Dua gol yang tercipta ke gawang Alwi, tercipta di babak kedua. Pada babak kedua, lini belakang SAD Indonesia yang dikomandoi oleh kapten Reffa Money masih bisa menahan gempuran tim tuan rumah. SAD Indonesia sendiri bukannya tanpa peluang. Namun penyelesaian akhir yang kurang baik menjadi faktor gagalnya duet Alan Martha dan Syamsir Alam membobol gawang lawan.
Putaran pertama Quinta Division 2008 tinggal menyisakan lima pertandingan lagi. Laga selanjutnya yang harus dilakoni tim asuhan Pelatih Cesar Payovich ini adalah melawan Basanez. (asp)
Skuad SAD Indonesia vs Progreso
Kiper: Alwi
Belakang: Taji, Refa, Alvin, Faisal (Ferdiansyah)
Tengah: Rinaldi, Ridwan (Ismail), Feri, Sahlan (Yandi Sofyan)
Depan: Alan Martha (Bayu), Syamsir Alam

Minggu, 20 Juli 2008

SAD Indonesia merasa di curangin wasit saat melawan Nacional

Sebuah gol yang dicetak el capitano Reffa Money dari titik putih, tak mampu membawa hasil positif bagi tim SAD Indonesia dalam lanjutan Quinta Division 2008. Tim asuhan pelatih Cesar Payovich ini harus mengakui keunggulan tim Nacional dengan skor 1-2, Sabtu (19/7).
Tak berbeda jauh dengan partai-partai sebelumnya, secara permainan, tim SAD Indonesia selalu bisa mengimbangi lawan – lawannya. Yang membedakan hanyalah tim lawan lebih efektif dalam penyelesaian akhir menjadi sebuah gol.
Baru sepuluh menit pertandingan berlangsung, tim SAD Indonesia berhasil membuat tuan ruman Nacional tersentak. Berawal dari umpan Syamsir Alam dari sisi kanan, sundulan Alan Martha hanya berada tipis di atas gawang Nacional. Namun, justru gawang Tri Windu yang kebobolan lebih dulu di menit ke-15.
Ketinggalan 1-0, Syamsir Alam dkk semakin meningkatkan intensitas serangannya. Hasilnya, pada menit ke –35, wasit menghadiahkan tendangan penalti kepada SAD Indonesia. Berawal dari tendangan bebas Ridwan yang mengarah kepada Alan Martha, lalu saat hendak meneruskan kepada Rinaldi, bola justru menyentuh tangan pemain belakang Nacional di kotak penalti mereka sendiri.
Eksekusi penalti dilakukan oleh kapten kesebelasan, Reffa Money yang dengan sempurna berhasil menceploskan si kulit bundar ke gawang Nacional. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Jalannya pertandingan babak kedua tetap seru. Serangan silih berganti dilancarkan oleh kedua kesebelasan. Hingga menit ke-90, pertandingan sepertinya akan berakhir imbang 1-1. Namun, petaka di injury time kembali menimpa SAD Indonesia, gawang Tri Windu berhasil dikoyak untuk yang kedua kalinya oleh barisan depan Nacional, sehingga tuan rumah berhasil mengakhiri pertandingan dengan skor 2-1. (asp)
Skuad SAD Indonesia vs Nacional
Kiper : Tri Windu
Belakang: Taji, Refa, Zaenal, Yericho
Tengah: Syamsir Alam, Ridwan (Sahlan), Feri, Rinaldi
Depan : Alan Martha (Ismail), Yandi Sofyan

Minggu, 13 Juli 2008

SAD Indonesia gagal revans lawan Liverpool

Tim SAD Indonesia kembali menelan kekalahan di laga lanjutan Quinta Division Uruguay 2008, Minggu (13/7). Kali ini, tim asuhan pelatih Cesar Payovich tersebut harus takluk ditangan Liverpool dengan skor 3-1. Skor serupa juga diperoleh saat kedua tim bertemu dalam pertandingan pra musim bulan Februari lalu.
Dalam pertandingan yang berlangsung mulai pukul 10:30 waktu Uruguay ini, Cesar kembali tidak bisa memainkan bek tangguh Ferdiansyah. Untuk mengisi posisi lowong tersebut, gelandang bertahan, Zaenal Haq ditarik menjadi stopper bersama Reffa Money. Mereka menjaga pertahanan bersamaYerico di kiri dan Taji Prasetyo di sisi kanan. Sementara penjaga gawang tetap tak beralih dari tangan Tri Windu.
Empat pemain tengah dipercayakan kepada Syamsir Alam, Ridwan, Feri dan Rinaldi. Mereka saling bahu membahu menopang duet striker Yandi Sofyan dan Alan Martha.
Pertandingan ini sendiri sebenarnya berimbang. Kedua tim silih berganti melakukan serangan. Namun hingga babak pertama usai, skor tetap 0-0. Di babak kedua, SAD Indonesia berhasil unggul lebih dulu melalui gol Rinaldi Gunapradiptha pada menit ke-60.. Gol tersebut berawal dari umpan Alan Martha kepada Rinaldi di kotak pinalti lawan, kemudian dengan skill individunya, Rinaldi berhasil melewati satu pemain belakang Liverpool sebelum memperdaya kiper lawan.
Saat uji coba pra musim bulan Februari lalu, Rinaldi pulalah yang berhasil membobol gawang Liverpool.
Setelah ketinggalan satu gol, pelatih Liverpool langsung melakukan perubahan formasi. Dua pemain depoan berpostur tinggi besar dimasukkan untuk mengejar ketertinggalan. Ternyata masuknya pemain yang unggul secara fisik ini mampu merepotkan lini pertahanan Indonesia. Tiga gol berhasil bersarang ke gawang Tri Windu pada menit ke 65, 70 dan 80, yang membuat Liverpool menang 3-1 atas SAD Indonesia.
Derita kubu SAD Indonesia bertambah dengan cederanya kiper Tri Windu Anggono yang mengalami benturan keras dalam pertandingan tersebut. Pelatih Cesar Payovich pun memasukkan Alwi untu kenggantikannya. Sementara pergantian pemain lainnya yang dilakukan adalah Bayu menggantikan Alan Martha dan Sahlan Sodik menggantikan Rinaldi.
Pada partai sebelumnya yang digelar pada hari Rabu (9/7), tim SAD Indonesia juga mengalami kekalahan 0-1 dari Atenas San Carlos. Pertandingan berikutnya adalh melawan klub Nacional.

Sabtu, 12 Juli 2008

SAD Indonesia bangkit kalahkan Fenix 1-0

Setelah selalu menderita kekalahan dalam beberapa pertandingan terakhir, tim SAD Indonesia akhirnya berhasil memetik kemenangan. Tim asuhan pelatih Cesar Payovich ini berhasil mengalahkan tim Fenix dengan skor 1-0, Sabtu (5/7). Gol tunggal SAD Indonesia dicetak oleh Syamsir Alam melalui sundulan kepala di babak kedua.
Sejak babak pertama dimulai, Syamsir Alam dkk lebih menguasai pertandingan. Beberapa kali peluang tercipta bagi tim SAD Indonesia, namun belum berhasil membobol gawang Fenix. Gol Syamsir Alam baru tercipta di babak kedua.
Pelatih Cesar payovich menerapkan formasi 4-4-2 dalam pertandingan ini. Kiper tetap dipercayakan kepada Tri Windu. Empat pemain belakang ditempati oleh Alfin, Reffa, ZAenal Haq dan Yerico. Lini tengah diisi oleh Ismail, Ridwan, Feri dan Sahlan Sodik. Sementara Syamsir Alam dan Yandi Sofyan berduet di lini depan.
Empat kali pergantian pemain dilakukan Cesar, yakni Rinaldi menggantikan Ridwan, Novri menggantikan Sahlan, Faisal menggantikan Ismail dan Lutfi menggantikan Alfin.

Rabu, 02 Juli 2008

Kabar dari Uruguay oleh Reffa Money

Setelah dua pekan kompetisi Liga Uruguay U-17 2008 libur karena event pra piala dunia 2010 dan cuaca buruk, kami kembali turun bertanding ke lapangan pada hari Sabtu (29/6) lalu. Lawan yang dihadapi adalah Bella Vista, tim yang berada di posisi lima besar klasemen.
Pelatih Cesar Payovich memainkan formasi 4-4-2 dengan komposisi pemain sebagai berikut :
Kiper : Tri Windu
Belakang : Alfin, Reffa Money, Ferdiansyah dan Taji
Tengah : Rinaldi, Ferry, Zaenal dan Yerico
Depan : Sahlan Sodik dan Alan Martha
Pemain pengganti : Babak 1 : Ferdi diganti Davitra, Davitra diganti Ridwan
Babak 2 : Alan diganti Ismail, Rinaldi diganti Yandi Sofyan
Pertandingan kali ini terasa begitu berat karena berlangsung dalam lapangan yang tertutup kabut dan suhu dingin mencapai 4 derajat celcius. Jujur saja kita belum terbiasa bermain dalam kondisi seperti ini. Praktis permainan lebih banyak dikuasai oleh tim tuan rumah. Pertandingan berakhir dengan skor 4-0 (2-0) untuk keunggulan Bella Vista.
Dalam pertandingan tersebut, saya kehilangan tandem di lini belakang yakni Ferdiansyah, sejak menit-menit awal. Ferdy harus keluar lapangan karena mengalami cedera. Pelatih Cesar Payovich akhirnya memasukkan Davitra sebagai pengganti Ferdi.
Namun sayang, baru lima belas menit memasuki lapangan, Davitra juga mengalami cedera yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pertandingan. Pelatih Cesar kemudian memasukkan Ridwan Awaludin menggantikan Davitra. Masuknya Ridwan yang merupakan seorang gelandang membuat posisi Zaenal ditarik menjadi Stoper berduet dengan saya.
Sebenarnya tim kita memiliki beberapa peluang melalui Rinaldi Sahlan dan Yandi Sofyan. Namun tidak ada yang membuahkan gol karena kurang tenang dalam penyelesaian akhirnya. Sayang sekali akhirnya kita kembali menderita kekalahan.
Saya selaku kapten SAD Indonesia memohon maaf kepada pecinta sepakbola di Indonesia masih paceklik kemenangan. Mudah-mudahan pekan – pekan berikutnya kita bisa meraih hasil yang lebih baik lagi. O iya, Selamat bertanding buat Timnas U-16 yang akan tampil di AFF U-16 Youth Championship 2008. Semoga Sukses.

Terima Kasih

Reffa Arvindo Money

Selasa, 10 Juni 2008

SAD Indonesia telan 3 kekalahan beruntun

Hasil minor kembali diraih oleh tim SAD indonesia dalam lanjutan pertandingan Liga Uruguay U-17 2008. Dalam pertandingan ke-12 nya, Syamsir Alam dkk kembali menelan kekalahan dari klub Wanderers dengan skor 4-0 (3-0). Ini kekalahan ketiga yang diraih secara beruntun sejak pekan ke-10.
Dalam pertandingan melawan Wanderers ini pelatih Cesar Payovich tidak bisa menurunkan bek kanan Alfin Tuasalamony karena menderita sakit. Posisinya digantikan oleh Faisal. Pemain pilar lain yang tidak turun adalah bek tengah Ferdiansyah.
Cesar menurunkan pola permainan 4-3-3 dengan komposisi, Kiper : Tri Windu; Belakang : Faisal, Reffa Money, Zaenal dan Yericho; Tengah : Ridwan, Davitra dan Rinaldi; Depan : Syamsir Alam, Sahlan Sodik dan Alan Martha.
Usai kemenangan telak 8-0 atas Boston River, tim SAD Indonesia memang menghadapi masa-masa sulit untuk meraih hasil bagus. Pasalnya lawan yang dihadapi adalah penghuni sepuluh besar klasemen Quinta Division yang memiliki kualitas di atas rata-rata.
Tim Wanderers yang dihadapi kali ini memang memiliki kelas di atas SAD Indonesia. Kemampuan teknik tinggi ditunjang keunggulan fisik membuat mereka susah diimbangi oleh tim SAD Indonesia.
Pelatih Cesar Payovich melakukan empat kali pergantian pemain. Zaenal diganti Taji, Alan di ganti Moch. Chairudin, Sahlan diganti Bayu, Davitra diganti Lutfi.

Senin, 02 Juni 2008

SAD Indonesia tak mampu imbangi pemuncak klasemen Quinta Division,Uruguay


Tim SAD Indonesia harus bertekuk lutut di hadapan pimpinan klasemen Quinta Division 2008, Danubio, dengan skor telak 0-5, Sabtu (1/6). Danubio yang diperkuat oleh sepuluh pemain timnas U-17 Uruguay tampil begitu perkasa dan menyulitkan permainan Syamsir Alam dkk disemua lini. Sadar akan kekuatan lawannya, pelatih Cesar Payovich kali ini memasang formasi yang sedikit berbeda dengan biasanya. Cesar merubah formasi 4-3-1-2 menjadi 4-2-3-1. Penjaga gawang masih dipercayakan kepada Tri Windu. Empat pemain belakang diisi oleh Alfin, Reffa, Ferdiansyah dan Yericho. Dua gelandang jangkar ditempati oleh Ridwan dan Davitra. Trio gelandang serang adalah Syamsir Alam (sayap kiri), Ismail (Sayap kanan) dan Rinaldi (sentral). Sementara Alan Martha menjadi striker tunggal.
Para pemain Danubio yang unggul dalam fisik dan teknik, mampu menguasai pertandingan. Tiga gol berhasil dilesakkan Danubio ke gawang Tri Windu pada babak pertama. Dua gol tambahan tercipta pada babak kedua. SAD Indonesia sendiri bukannya tanpa peluang, tercatat ada tiga peluang emas tercipa sepanjang pertandingan, satu oleh Alan Martha dan dua oleh Syamsir Alam. Namun, semuanya gagal dikonversikan menjadi sebuah gol.
Dalam pertandingan tersebut, Cesar Payovich melakukan empat kali pergantian pemain. Ridwan—Feri, Alan—Sahlan, Davitra—Bayu, Ismail—Faisal.
Para pemain asuhan pelatih Cesar Payovich ini tidak hanya bermain melawan sebelas pemain Danubio di lapangan. Mereka juga harus melawan dinginnya cuaca di tempat pertandingan.

Sabtu, 24 Mei 2008

SAD Indonesia akui keunggulan Penarol

Tim SAD Indonesia tak mampu mencuri angka dari tim tangguh Penarol dalam lanjutan Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008, Sabtu (24/5). Syamsir Alam dkk harus mengakui keunggulan Penarol dengan skor 3-0. Dua gol tim lawan tercipta di babak pertama, sementara satu lagi di babak kedua.
Masih menggunakan pola 4-3-1-2, pelatih Cesar Payovich menurunkan Tri Windu sebagai penjaga gawang. Kuartet pertahanan dipercayakan kepada Alfin, Reffa Money, Ferdiansyah dan Taji. Tiga gelandang sentral diisi oleh Zaenal, Ridwan dan Ismail. Pemain mungil Rinaldi Gunapradiptha berperan sebagai gelandang serang di belakang duet striker Syamsir Alam dan Yandi Sofyan.
Lawan yang dihadapi oleh Indonesia kali ini memang jauh lebih kuat dibandingkan pekan lalu saat membantai Boston River 8-0. Penarol memiliki keunggulan dalam hal fisik dan teknik. Babak pertama menjadi milik tim Penarol yang berhasil mencetak dua gol.
Ketinggalan dua gol membuat pemain SAD Indonesia bermain lebih menyerang. Hasilnya, beberapa peluang tercipta melalui Syamsir Alam dan Sahlan Sodik yang masuk menggantikan Yandi Sofyan. Namun, tak ada yang berhasil menjadi sebuah gol. Justru tim lawan yang berhasil menambah satu gol sekaligus menutup pertandingan dengan skor 3-0.
Pelatih Cesar Payovich melakukan empat kali pergantian pemain dalam laga menghadapi Penarol. Sahlan Sodik menggantikan Yandi Sofyan, Feri menggantikan Taji, Bayu menggantikan Ismail dan Davitra menggantikan Ferdiansyah.
Pekan depan, lawan yang akan dihadapi oleh SAD Indonesia adalah klub Bella Vista.
Sementara itu, seluruh pemain SAD Indonesia telah menyelesaikan ujian akademik yang diberikan oleh guru-guru dari sekolah Ragunan minggu lalu. ” Materi ujiannya cukup sulit. Padahal kita sudah belajar lewat modul yang dikirim sebelumnya,” kata kiper SAD Indonesia, Tri Windu.
Kesulitan yang dialami pemain dalam menempuh ujian akademik memang patut dimaklumi. Pasalnya selama di Uruguay, jadwal mereka cukup padat. Selain disibukkan oleh jadwal latihan dan pertandingan, mereka juga harus belajar bahasa Spanyol. Sementara, untuk mata pelajaran akademik, haris dipelajari secara sendiri-sendiri.
” Rencananya setelah satu tahun belajar bahasa Spanyol, para pemain akan menjalani pendidikan akademik di sekolah yang terdapat di Uruguay,” kata ketua BTN, Rahim Soekasah.

Sabtu, 10 Mei 2008

SAD Indonesia bantai Boston River 8-0

Tim SAD Indonesia mencatat kemenangan telak 8-0 (2-0) atas Boston River dalam laga ke-9 Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008. Syamsir Alam menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan mencetak tiga gol. Lima gol lainnya diciptakan oleh Yandi Sofyan (2 gol), Sahlan Sodik (1 gol), Lutfi Hidayat (1 gol), bunuh diri (1 gol).
Hasil yang diraih oleh Syamsir Alam dkk ini merupakan kemenangan yang kelima kalinya dari sembilan pertandingan yang telah dilakoni. Sedangkan skor 8-0 adalah skor yang terbesar yang pernah diraih.
Kemenangan ini paling tidak meningkatkan moril para pemain jelang menjalani ujian akhir akademik dalam minggu ini. Dua orang guru dari sekolah Ragunan telah berada di Uruguay dan sudah bersiap memberikan ujian kepada para pemain SAD Indonesia.
SAD Indonesia akan menghadapi tim tangguh Penarol pada pertandingan Quinta Division selanjutnya.

Sabtu, 03 Mei 2008

SAD Indonesia kalah atas defensor 0-2


Tim SAD Indonesia menyerah 0-2 atas tuan rumah Defensor dalam lanjutan Quinta Division Uruguay 2008, Sabtu (3/5). Ini merupakan kekalahan kelima yang diderita Syamsir Alam dkk dalam delapan laga yang telah dilalui. Hasil ini juga belum dapat mengangkat peringkat tim untuk masuk sepuluh besar klasemen sementara. Agak berbeda dengan pertandingan sebelumnya yang biasa digelar sore hari, Saat menghadapi Defensor, pertandingan dimulai pukul 10.00 waktu setempat.
Pelatih Cesar Payovich menurunkan line up yang sedikit berbeda di lini belakang. Cesar kali ini menurunkan Yerico, Ferdiansyah, Dzainal dan Faizal sebagai kuartet pertahanan. Di bawah mistar, Tri Windu masih tetap tak tergoyahkan sebagai penjaga gawang utama. Feri, Ridwan dan Rinaldi menjadi penyeimbang di lini tengah. Sementara Sahlan Sodik menjadi jembatan antara lini tengah dengan duet striker Syamsir Alam dan Alan Martha. Sahlan Sodik bergantian dengan Syamsir Alam memerankan posisi gelandang serang tersebut.
Defensor Sporting memang lawan yang sangat tangguh. Mereka adalah salah satu tim yang belum pernah kalah di Liga Uruguay U-17 musim ini. Pertahanan yang kuat membuat para penyerang SAD Indonesia kesulitan untuk menembusnya. Dalam delapan pertandingannya, Defensor memang hanya kebobolan tiga gol. Pekan depan, SAD Indonesia akan menghadapi Boston River yang memiliki peringkat di bawah Syamsir Alam dkk.

Rabu, 30 April 2008

SAD Indonesia libas Maldonado 4-0

sadv10.gif
Syamsir Alam kembali menjadi bintang tim SAD Indonesia lewat dua golnya ke gawang Deportivo Maldonado dalam lanjutan Quinta Division 2008. Pertandingan itu sendiri berhasil dimenangkan SAD Indonesia dengan skor 4-0. Dua gol lainnya dicetak oleh Ferdiansyah dan Ismail.
Ini adalah kemenangan ketiga bagi tim asuhan pelatih Cesar Payovich dalam keikutsertaannya di Liga Uruguay U-17. Kemenangan ini juga sekaligus menghapus catatan buruk selalu kalah dalam dua laga sebelumnya.
Jika melihat dari hasil yang telah diperoleh SAD Indonesia dalam tujuh pertandingan yang telah dilangsungkan, memang terlihat grafik turun naik. Setelah menang di laga perdana melawan Rampla Junior, dua laga selanjutnya mereka kalah dari Juventud dan Cerro. Setelah itu SAD Indonesia kembali menang atas Cerrito dan mengalami dua kekalahan dalam laga berikutnya melawan River Plate dan Miramar.
“ Sejauh ini tim SAD Indonesia bisa bersaing dengan peserta lainnya dalam iklim kompetitif di Uruguay. Apalagi dalam liga U-17 ini para pemain Indonesia rata-rata masih berusia 15-16 tahun,” kata Roberto Regis Milano, agen yang menangani tim SAD Indonesia.
Hasil ini juga belum bisa mengantarkan Syamsir Alam dkk masuk dalam sepuluh besar klasemen sementara. Pasalnya, mereka baru mengemas sembilan poin hasil tiga kali kemenangan dan empat kali kalah. Pekan selanjutnya, Indonesia akan bertemu dengan tim Defensor.

Minggu, 27 April 2008

SAD Indonesia kalah 3-4 dari Miramar

Tim SAD Indonesia harus menerima kekalahan dari Miramar Misiones dalam lanjutan Liga Uruguay U-17 pekan ke-6 Minggu(20/4). Syamsir Alam dkk harus menerima kenyataan pahit kebobolan pada masa injury time oleh tim lawan sehingga skor akhir menjadi 4-3 untuk kemenangan tuan rumah Miramar. Dalam pertandingan yang berlangsung dramatis tersebut, wasit mengeluarkan dua kartu merah.
Pelatih Cesar Payovich kembali menerapkan pola 4-3-1-2. Sahlan Sodik dan Syamsir Alam bergantian memerankan posisi gelandang serang di belakang dua striker. Namun para pemain SAD Indonesia mengawali pertandingan dengan tidak terlalu bagus. Mereka terlalu banyak kehilangan bola dan bermain monoton.
Kondisi menjadi lebih baik bagi Indonesia pada menit ke-30, saat wasit memberikan kartu merah kepada pemain lawan. Sejak itu, Indonesia mampu bermain lebih tenang dan mampu menguasai bola dengan baik. Tercatat pada babak pertama ini, Indonesia memiliki tiga peluang emas yang dimiliki oleh Alan Martha, Sodik dan Syamsir. Sayang ketiganya gagal membuahkan gol padahal mereka tingal berhadapan dengan kiper lawan. Namun semua itu juga tak lepas dari penampilan gemilang kiper Miramar sepanjang pertandingan.
Terus menerus menyerang namun gagal membuahkan gol, lini belakang Indonesia justru lengah. Tiga menit jelang babak pertama berakhir, SAD Indonesia dikejutkan oleh sebuah tendangan dari luar kotak penalti. Tri Windu cukup terkejut dan tak mampu mengamankan gawangnya dari kebobolan.
Memasuki babak kedua, SAD Indonesia bermain semakin ofensif. Cesar mendorong Syamsir lebih ke depan sehingga formasi menjadi 4-3-3. Namun kembali Indonesia harus kebobolan lewat serangan balik cepat tim Miramar.
Beberapa menit kemudian, akhirnya usaha SAD Indonesia mencetak gol membuahkan hasil. Bek kanan Alfin berhasil memperkecil kedudukan menjadi 1-2 lewat eksekusi penalty setelah Sahlan Sodik dilanggar di kotak penalty lawan.
Lima menit berselang, Sebuah aksi individu Syamsir Alam di sisi kanan melewati beberapa pemain lawan, diakhiri dengan umpan sempurna kepada Alan Martha yang menyambutnya dengan sebuah gol yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Sayang, di tengah permainan SAD Indonesia yang semakin membaik, Kapten Reffa Money diusir wasit setelah menerima kartu merah. Pelatih Cesar Payovich mengaku tidak habis fikir dengan keputusan wasit yang dianggapnya berlebihan dan tanpa alasan yang jelas.
Keluarnya Reffa yang selama ini menjadi jenderal di lini belakang otomatis menyisakan lubang. Formasi pun berubah menjadi 3-3-3. Dan, petaka pun datang menghampiri Indonesia. Sebuah antisipasi kurang sempurna dari Taji malah menghasilkan gol bunuh diri. Skor 3-2 untuk Miramar.
Kembali tertinggal, Indonesia tak mau menyerah. Hasilnya, Syamsir Alam berhasil mencetak gol fantastis lewat tendangan keras dari jarak 35 meter. Gol yang kembali membuat skor menjadi imbang, 3-3. Pertandingan sepertinya akan berakhir imbang, namun pada masa injury time, sebuah tindakan tidak perlu dilakukan oleh Taji yang berakibat hukuman penalty. Pelanggaran tersebut terjadi setelah Taji menjegal lutut striker Miramar yang berada di kotak penalty Indonesia. Padahal ia sebenarnya tidak terlalu membahayakan gawang dan tidak dalam posisi menghadap ke gawang Tri Windu.
Penalti tersebut berhasil dieksekusi dengan baik dan skor menjadi 4-3 bagi kemenangan Miramar. (asp)
Skuad SAD Indonesia :
Keeper: Triwindu.
Pemain Belakang : Alfin (Ismail) – Reffa (cap) – Ferdi – Yericho.
Pemain Tengah : Feri (Taji) – Davitra (Ridwan) – Rinaldi.
Gelandang Serang : Syamsir Alam.
Striker : Sahlan Sodik – Alan Marta (Novri).
Disadur dari : PSSI. 2008. SAD INDONESIA KALAH DARI MIRAMAR. http://www.pssi-football.com/id/view_news_111082.php?id=1530 [27 April 2008]

Senin, 14 April 2008

SAD Indonesia dikalahkan River Plate 0-2

Tim SAD Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah River Plate dengan skor 2-0 dalam lanjutan pertandingan Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008, Sabtu(12/4). River Plate adalah pemuncak klasemen Quinta Division dengan catatan gol fantastis 22-0 dalam 4 pertandingannya.
Meski kembali menderita kekalahan untuk yang ketiga kalinya, secara umum permainan tim asuhan Cesar Payovich sudah lebih baik dari sebelumnya. Sayang, dalam pertandingan ini, Indonesia gagal memanfaatkan sebuah pelung dari tendangan penalti.
Tim SAD Indonesia sebelumnya pernah bertemu dengan River Plate dalam laga uji coba bulan Januari lalu. Kala itu, Syamsir Alam dkk juga menyerah dengn skor yang sama, 2-0.
Pelatih Cesar Payovich menegaskan bahwa Syamsir Alam dkk sudah mulai berada dalam trek permainan yang diinginkan dan mampu memainkan skema permainan dengan baik. Sisi Aerobik pemain sudah mulai membaik meski masih lemah dalam ‘power dan jump’.

Senin, 07 April 2008

SAD indonesia kalahkan Cerrito 4-0

 Tim SAD Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor telak 4-0 atas klub Cerrito dalam lanjutan Quinta Division 2008, Sabtu (5/4). Empat gol kemenangan Indonesia diciptakan oleh Sahlan Sodiq (2 gol), Syamsir Alam dan Novri Setiawan.
Kemenangan ini sangat berarti bagi para pemain yang dalam dua pertandingan sebelumnya mengalami kekalahan. Motivasi dan moril pemain kembali terangkat untuk menatap partai-partai selanjutnya.
“Cerrito memang salah satu tim lemah dalam Quinta Division 2008. Namun permainan Syamsir Alam dkk sendiri memang sangat baik, terutama dalam memperagakan permainan cepat seperti instruksi pelatih,” kata Roberto Regis Milano, agen yang mengurusi tim SAD Indonesia selama di Uruguay.
Tim SAD Indonesia telah empat kali bertanding dalam Quinta Division 2008. Hasilnya adalah 2 kali menang dan dua kali kalah. Saat ini Syamsir Alam dkk memiliki nilai 6 dengan enam kali memasukkan dan lima kemasukan. Pekan depan, Indonesia akan menghadapi tim papan atas, River Plate. (asp)

Kamis, 03 April 2008

Cesar benahi fisik,taktik&mental pemain

movmove.gif
Tim SAD Indonesia telah memainkan tiga partai awal Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008. Hasilnya, Syamsir Alam dkk memetik satu kemenangan di laga perdana, dan dua partai selanjutnya berakhir dengan kekalahan. Di klasemen pun posisi SAD Indonesia berada di urutan ke-16. Akhir pekan ini, tim asuhan pelatih Cesar Payovich akan ditantang klub Cerrito, peringkat ke-23 klasemen.
Setelah mengevaluasi tiga pertandingan sebelumnya, pelatih Cesar Payovich melakukan pembenahan dalam segi fisik, taktik dan mental pemain. Dalam segi fisik, latihan aerobik menjadi salah satu fokus latihan. Fungsinya adalah untuk meningkatkan daya tahan dan stamina pemain saat bertanding.
“ Saat ini para pemain belum memiliki stamina yang cukup untuk tampil optimal selama 90 menit. Walaupun sebenarnya ada perkembangan yang signifikan dari hasil latihan aerobik sejak masa pra kompetisi,” kata Cesar Payovich.
Dalam taktik permainan, catatan khusus diberikan untuk lini tengah yang biasanya diisi oleh Ridwan, Dzainal, Rinaldi dan Feri Firmansyah. Cesar mengharapkan untuk sebisa mungkin menghindari permainan bola – bola atas dan umpan panjang. Pasalnya, pemain depan Indonesia sulit untuk menang dalam duel udara dengan pemain lawan.
“ Body power para pemain kita belum cukup bagus untuk bisa melakukan duel di udara. Daya tahan dan kekuatan fisik pemain Indonesia masih yang paling lemah di Liga,” tutur Cesar.
Fokus latihan untuk lini tengah diberikan dalam ball controll, akurasi umpan dan skema membangun serangan yang efektif.
“ Gelandang harus bisa menyodorkan bola ke ruang kosong dengan cepat. Apalagi kita punya striker yang memiliki kecepatan bagus seperti Alan Martha, Syamsir Alam dan Sahlan Sodiq,” ungkap Cesar.
Cesar juga menyoroti pentingnya pergerakan tanpa bola yang dilakukan oleh striker. Saat ini baru Syamsir Alam yang sering melakukan pergerakan tanpa bola untuk mengecoh pertahanan lawan.
“ Seorang striker tidak boleh hanya diam terpaku menunggu umpan manis dari sektor tengah. Saat meminta umpan dari gelandang, striker harus sambil bergerak,” ungkap Cesar.
Sementara untuk lini belakang, Cesar sudah cukup puas dengan penampilan kuartet Alfin, Reffa, Ferdi dan Yericho. Mereka tinggal meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan permainan sejajar. Dan, tentunya meningkatkan kemampuan menghalau bola atas dan takling yang bersih.
Terakhir, Cesar mencoba memberikan pendekatan khusus untuk meningkatkan mental bertanding. Spirit bertanding tidak kenal menyerah dan terus berjuang meski dalam kondisi tertinggal terus ditanamkan. Selain itu, Cesar menginginkan para pemain lebih berkonsentrasi dalam pertandingan dan menghentikan kebiasaan memprotes wasit secara berlebihan ataupun menanggapi secara emosional provokasi tim lawan. (asp)

Kamis, 27 Maret 2008

catatan dan analisis teknis Cesar Payovich

cesarperez.gif Dalam laga kedua menghadapai Juventud De Las Pedras, kita harus bertanding melawan tekanan angin yang cukup kencang. Situasi ini membuat lini belakang terlihat kerepotan menerima serangan lawan yang mengutamakan bola-bola atas.
Kita harus menerima kenyataan kebobolan dua gol dengan cepat di awal pertandingan. Meskipun sebenarnya, dua gol tersebut berbau offside. Namun, setelah ketinggalan 2-0, Syamsir Alam dkk sudah mulai bermain seperti yang diinstruksikan. Syamsir Alam bahkan berhasil mencetak gol pada menit ke-16. Setelah itu, kita menyia-nyiakan lima kesempatan emas saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Juventud.
Masuknya Yandi menggantikan Sahlan, Ridwan menggantikan Feri dan Faizal menggantikan Rinaldi, membuat formasi saya ubah menjadi 4-4-2. Yericho di dorong menjadi gelandang kiri, sementara Faizal mengisi posisi bek kiri. Komposisi tim menjadi :
Alwin
Alfin – Reffa – Ferdi – Faizal
Ismail – Dzainal – Ridwan – Yericho
Syamsir – Sahlan.
Hasilnya, permainan tim terlihat lebih solid. Juventud tidak lagi memiliki peluang yang banyak. Namun dengan pola ini, kita tidak pernah mampu mencapai kotak penalti lawan. Akhirnya, saya memutuskan untuk memasukkan Alan Martha menggantikan Ismail.
Dengan masuknya Alan, kita kembali ke pola 4-3-1-2 dengan menempatkan Syamsir Alam diantara duet striker Yandi dan Alan Martha. Posisi Yericho kembali ditarik ke bek kiri. Faizal menjadi bek kanan, sementara Alfin didorong menjadi gelandang. Komposisi tim menjadi :
Alwin
F aizal – Refa – Ferdi – Yericho
Ridwan – Dzainal – Alfin
Syamsir
Alan Marta – Yandi
Terbukti, anak – anak lebih baik dalam penyerangan dan memiliki beberapa peluang. Namun faktor kelelahan membuat agresifitas mereka berkurang. Dan, kita tetap tidak mampu menambah gol untuk mengejar ketertinggalan.
Penilaian Lini per lini
Meskipun kebobolan empat gol, lini belakang adalah yang terbaik dalam pertandingan lawan Juventud ini. Reffa Money mampu memainkan perannya dengan baik sebagai komandan di pertahanan. Dalam dua pertandingan penampilannya selalu bagus dan konsisten.
Untuk lini tengah, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Seperti ketika melawan Rampla, masih terlalu banyak umpan yang salah. Gelandang bertahan juga masih kurang agresif dan bersih dalam merebut bola. Kepercayaan diri cepat menurun bergitu gagal dalam duel dengan kiper lawan. Namun catatan bagus diperlihatkan ketika memasuki babak kedua. Terjadi peningkatan dalam kontrol bola dan possesion.
Lini depan masih meninggalkan masalah dalam finishing dan pergerakan tanpa bola. Masih terlalu banyak melakukan kesalahan. Kita masih harus mengasah ketajaman, rasa percaya diri dan membentuk badan agar lebih kekar.
Yang masih harus dibenahi dalam tim ini adalah menambah mobilitas dan pergerakan striker di daerah pertahanan lawan. Kecuali Syamsir Alam, para penyerang lainnya kurang banyak melakukan pergerakan tanpa bola. Terlalu banyak kesalahan sendiri yang mengakibatkan banyak peluang terbuang. Faktor psikologis dan rasa percaya diri juga pelu ditangani secara khusus.
Terakhir, saya memberikan gelar Most Valuable Player (MVP) kepada Syamsir Alam. Bukan hanya untuk Indonesia, namun dalam pertandingan Juventud vs Indonesia secara keseluruhan, Syamsir adalah yang terbaik. Ia adalah pemain spesial dan mampu menjadi ‘team leader’.
Rating pemain, Indonesia vs Juventud :
Alwi (4)
Reffa (9) – Ferdi (7) – Alfin (6) – Jericho ( 6) – Faizal( 6)
Feri (4) – Ismail ( 5 ) – Dzainal ( 6 ) – Rinaldi (6)
Syamsir (9) – Sahlan (5) – Alan Marta (4) – Yandi (4)
Rating pemain, Indonesia vs Rampla Jr :
Tri Windu (9)
Reffa (9) – Ferdi (7) – Alfin (6) – Jericho (6) – Faizal (6)
Feri (6) – Dzainal (6) – Ismail (6) – Rinaldi (6)
Syamsir (9) – Alan Martha (5)
(* Tulisan dan rating pemain tersebut berdasarkan opini dan analisis pelatih Cesar Payovich)

Senin, 24 Maret 2008

sad indonesia akui keunggulan juventud

saddd.gif Setelah mengawali Liga Uruguay U-17 2008 dengan kemenangan, tim SAD Indonesia harus menerima kekalahan 1-4 dari Juventud de Las Pedras di laga kedua. Tim Juventud yang memiliki kelebihan dalam fisik dan usia lebih tua, masih terlalu kuat bagi Syamsir Alam dkk. Dalam pertandingan yang berlangsung Sabtu (22/3) di kandang Juventud ini, pelatih Cesar Payovich melakukan dua perubahan komposisi pemain seperti melawan Rampla. Alwi kali ini dipasang sebagai kiper utama menggantikan Tri Windu yang mengalami cedera ringan dalam latihan sebelum pertandingan. Sementara Sahlan Sodik dipercaya tampil sejak menit awal sebagaiu striker menggantikan Alan Martha yang sebelumnya memegang peran tersebut.
Tim SAD Indonesia mengawali pertandingan dengan permainan bola – bola panjang yang membosankan. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh lini belakang membuat para penyerang Juventud mudah sekali menembus pertahanan yang digalang oleh Reffa Money dkk.
Saat pertandingan baru memasuki menit ke-3, Juventud telah berhasil unggul 1-0. Selang dua menit kemudian, gawang Alwi kembali bergetar untuk kedua kalinya sehingga skor berubah menjadi 2-0. Gol kedua tersebut tercipta setelah Alwi gagal menangkap bola dengan sempurna hasil tendangan pemain lawan dari luar kotak penalti.
“Dua gol cepat ini membuat para pemain SAD Indonesia semakin tertekan. Bahkan hingga menit ke-15, mereka seperti kebingungan dan selalu lamban dalam bereaksi. Mungkin hal ini disebabkan oleh over-confident usai kemenangan di laga perdana, “ kata Roberto Regis Milano, agen yang mengurusi tim SAD Indonesia di Uruguay.
Harapan untuk perubahan yang lebih baik terlihat di menit ke-16. Sebuah umpan panjang yang dikirim rekannya, berhasil dikontrol dengan sempurna oleh Syamsir Alam. Dengan skill individu istimewanya, Syamsir mendribel bola melewati pemain bertahan lawan dan dengan tenang berhasil membobol gawang Juventud untuk memperkecil kedudukan menjadi 1-2.
Namun, gol Syamsir tersebut belum berhasil mengangkat performa tim untuk mengejar ketertinggalan. Pada menit ke-20, tim Juventud kembali berhasil membobol gawang Indonesia melalui tendangan bebas. Bahkan, jelang babak pertama berakhir, kiper Alwi kembali harus memungut bola dari jalanya, setelah Juventus menambah keunggulan menjadi 4-1.
“ Kelemahan tim ini di babak pertama adalah terlalu banyak bermain dengan bola-bola panjang. Padahal pola seperti itu bisa dimentahkan dengan baik oleh pemain bertahan Juventud yang memiliki tinggi badan hampir mencapai 190 cm,” tutur Roberto.
Memasuki babak kedua, Cesar Payovich memasukkan tiga pemain baru, yakni Yandi, Faizal dan Ridwan. Indonesia pun bermain lebih baik dan tidak lagi membuat banyak kesalahan, terutama di lini belakang. Sayang, tidak banyak peluang untuk mencetak gol tercipta di babak kedua ini.
Sementara di kubu lawan, mereka juga melakukan beberapa pergantian dengan pemain yang lebih muda usianya (U16). Namun, hingga pertandingan usai, skor tetap tidak berubah 4-1 untuk kemenangan Juventud.
“ Tidak ada yang dikhawatirkan dari hasil ini. Dalam pertandingan sepakbola, menang dan kalah itu hal biasa. Yang terpenting adalah para pemain sudah mulai belajar bagaimana bermain dalam standar internasional,” kata Demis Djamaoeddin, Manajer Umum BTN, di Jakarta.
Beberapa jam setelah pertandingan tersebut, Demis memang langsung mengontak para pemain di Uruguay untuk memberikan dukungan moril. Ketika menang lawan Rampla Jr, Demis meminta kepada pemain untuk tidak terlalu gembira berlebihan. Kali ini pun, ia berharap pemain tidak terlalu larut dalam kekalahan. (asp)

Senin, 17 Maret 2008

sad indonesia kalahkan rampla jr 1-0

Awal yang manis berhasil ditorehkan oleh tim Indonesia dalam laga pembukaan Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008. Syamsir Alam dkk berhasil melewatinya dengan kemenangan setelah menghempaskan klub Rampla Juniors dengan skor 1-0, Sabtu (15/2). Gol tunggal kemenangan Indonesia dicetak oleh Syamsir Alam pada menit ke-75.

Pelatih Cesar Payovich menurunkan skuad terbaiknya dalam pertandingan yang berlangsung di kandang Rampla tersebut. Di bawah mistar, Cesar mempercayakannya kepada Tri Windu. Kuartet lini belakang diisi oleh Yericho, Ferdiansyah, Reffa Money dan Alfin. Sementara Ismail, Feri, Zainal dan Rinaldi bertugas sebagai gelandang yang menopang kerja duet striker Syamsir Alam dan Alan Martha.

Meski ini adalah pertandingan perdana bagi para pemain Indonesia, mereka ternyata mampu bermain sangat bagus sejak peluit tanda pertandingan dimulai dibunyikan wasit. Bahkan dalam 20 menit pertama, kombinasi permainan bola pendek diselingi umpan panjang bervariasi, mampu menciptakan beberapa peluang di mulut gawang lawan.

“ Syamsir Alam bahkan meemiliki dua kesempatan emas untuk mencetak gol di babak pertama. Sayang keduanya gagal membuahkan hasil. Peluang pertama, tendangannya pada jarak 3 meter dari gawang, hanya melambung di atas mistar. Yang kedua saat tinggal berhadapan dengan kiper lawan, tendangannya masih melebar,” kata Roberto Regis Milano, agen yang mengurusi tim Indonesia selama di Uruguay.

Sayang, setelah itu, kendali pertandingan mulai dikuasai oleh Rampla Juniors. Tim tuan rumah mulai menemukan bentuk permainannya meski tidak mampu membahayakan gawang yang dikawal Tri Windu. Hingga babak pertama berakhir skor tetap 0-0.

Pada babak kedua, permainan Indonesia belum juga kembali membaik seperti pada 20 menit pertama. Namun Syamsir Alam dkk masih mampu menciptakan beberapa peluang meski selalu gagal membuahkan gol. Sahlan Sodik dimasukkan oleh Cesar untuk menambah daya dobrak Indonesia.

Dan, penantian itu akhirnya datang juga pada menit ke 75. Syamsir Alam berhasil mencetak gol ke gawang Rampla memanfaatkan kesalahan yang dilakukan oleh penjaga gawang lawan.

Ketinggalan satu gol membuat tim tuan rumah semakin meningkatkan serangan. Dalam 15 menit terakhir, mereka mencoba lebih menguasai bola dan memperbanyak tekanan. Namun denagn permainan bola bola panjang yang diperagakan mereka tidak juga membuat kiper Tri Windu kerepotan. Hingga pertandingan berakhir, skor tetap 1-0 untuk Indonesia.

“ Secara keseluruhan penampilan anak – anak cukup bagus. Meski masih banyak hal yang harus diperbaiki dan terus belajar, baik secara tim maupun individu,” kata Cesar usai pertandingan.

Kemenangan ini jelas akan memberikan suntikan moral bagi pemain Indonesia menghadapi laga – laga selanjutnya. Pada pekan kedua, Indonesia akan berhadapan dengan Juvntud. (asp)

Senin, 10 Maret 2008

Jadwal Quinta Divison Uruguay 2008 ( SAD Indonesia)


Pekan Ke–1, Indonesia vs Rampla Juniors
Pekan ke–2, Juventud vs Indonesia
Pekan ke-3, Cerro vs Indonesia
Pekan ke-4, Indonesia vs Cerrito
Pekan ke-5, River Plate vs Indonesia
Pekan ke-6, Indonesia vs M Misiones
Pekan ke-7, Dep. Maldon vs Indonesia
Pekan ke-8, Indonesia vs Def. Sport.
Pekan ke-9, Boston River vs Indonesia
Pekan ke-10, Indonesia vs Penarol
Pekan ke-11, Bella Vista vs Indonesia
Pekan ke-12, Wanderers vs Indonesia
Pekan ke-13, Indonesia vs Danubio
Pekan ke-14, FĂ©nix vs Indonesia
Pekan ke-15, Indonesia vs Atenas
Pekan ke-16, Liverpool vs Indonesia
Pekan ke-17, Indonesia vs Nacional
Pekan ke-18, Indonesia vs Progreso
Pekan ke-19, Basanez vs Indonesia
Pekan ke-20, Racing vs Indonesia
Pekan ke-21, Tacuarembo vs Indonesia
Pekan ke-22, Indonesia vs Central Esp
Pekan ke-23, Villa Teresa vs Indonesia

Merah Putih

Merah Putih
Pra Piala Asia U-19 lawan Jepang di Jalak Harupat,Bandung