
Kita harus menerima kenyataan kebobolan dua gol dengan cepat di awal pertandingan. Meskipun sebenarnya, dua gol tersebut berbau offside. Namun, setelah ketinggalan 2-0, Syamsir Alam dkk sudah mulai bermain seperti yang diinstruksikan. Syamsir Alam bahkan berhasil mencetak gol pada menit ke-16. Setelah itu, kita menyia-nyiakan lima kesempatan emas saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Juventud.
Masuknya Yandi menggantikan Sahlan, Ridwan menggantikan Feri dan Faizal menggantikan Rinaldi, membuat formasi saya ubah menjadi 4-4-2. Yericho di dorong menjadi gelandang kiri, sementara Faizal mengisi posisi bek kiri. Komposisi tim menjadi :
Alwin
Alfin – Reffa – Ferdi – Faizal
Ismail – Dzainal – Ridwan – Yericho
Syamsir – Sahlan.
Hasilnya, permainan tim terlihat lebih solid. Juventud tidak lagi memiliki peluang yang banyak. Namun dengan pola ini, kita tidak pernah mampu mencapai kotak penalti lawan. Akhirnya, saya memutuskan untuk memasukkan Alan Martha menggantikan Ismail.
Dengan masuknya Alan, kita kembali ke pola 4-3-1-2 dengan menempatkan Syamsir Alam diantara duet striker Yandi dan Alan Martha. Posisi Yericho kembali ditarik ke bek kiri. Faizal menjadi bek kanan, sementara Alfin didorong menjadi gelandang. Komposisi tim menjadi :
Alwin
F aizal – Refa – Ferdi – Yericho
Ridwan – Dzainal – Alfin
Syamsir
Alan Marta – Yandi
Terbukti, anak – anak lebih baik dalam penyerangan dan memiliki beberapa peluang. Namun faktor kelelahan membuat agresifitas mereka berkurang. Dan, kita tetap tidak mampu menambah gol untuk mengejar ketertinggalan.
Penilaian Lini per lini
Meskipun kebobolan empat gol, lini belakang adalah yang terbaik dalam pertandingan lawan Juventud ini. Reffa Money mampu memainkan perannya dengan baik sebagai komandan di pertahanan. Dalam dua pertandingan penampilannya selalu bagus dan konsisten.
Untuk lini tengah, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Seperti ketika melawan Rampla, masih terlalu banyak umpan yang salah. Gelandang bertahan juga masih kurang agresif dan bersih dalam merebut bola. Kepercayaan diri cepat menurun bergitu gagal dalam duel dengan kiper lawan. Namun catatan bagus diperlihatkan ketika memasuki babak kedua. Terjadi peningkatan dalam kontrol bola dan possesion.
Lini depan masih meninggalkan masalah dalam finishing dan pergerakan tanpa bola. Masih terlalu banyak melakukan kesalahan. Kita masih harus mengasah ketajaman, rasa percaya diri dan membentuk badan agar lebih kekar.
Yang masih harus dibenahi dalam tim ini adalah menambah mobilitas dan pergerakan striker di daerah pertahanan lawan. Kecuali Syamsir Alam, para penyerang lainnya kurang banyak melakukan pergerakan tanpa bola. Terlalu banyak kesalahan sendiri yang mengakibatkan banyak peluang terbuang. Faktor psikologis dan rasa percaya diri juga pelu ditangani secara khusus.
Terakhir, saya memberikan gelar Most Valuable Player (MVP) kepada Syamsir Alam. Bukan hanya untuk Indonesia, namun dalam pertandingan Juventud vs Indonesia secara keseluruhan, Syamsir adalah yang terbaik. Ia adalah pemain spesial dan mampu menjadi ‘team leader’.
Rating pemain, Indonesia vs Juventud :
Alwi (4)
Reffa (9) – Ferdi (7) – Alfin (6) – Jericho ( 6) – Faizal( 6)
Feri (4) – Ismail ( 5 ) – Dzainal ( 6 ) – Rinaldi (6)
Syamsir (9) – Sahlan (5) – Alan Marta (4) – Yandi (4)
Rating pemain, Indonesia vs Rampla Jr :
Tri Windu (9)
Reffa (9) – Ferdi (7) – Alfin (6) – Jericho (6) – Faizal (6)
Feri (6) – Dzainal (6) – Ismail (6) – Rinaldi (6)
Syamsir (9) – Alan Martha (5)
(* Tulisan dan rating pemain tersebut berdasarkan opini dan analisis pelatih Cesar Payovich)