asal - asal blog ini

R.A.B.M yg berarti Reffa Arvindo Badherun Money yah itu judul blog saya dan itu nama asli saya..asal-asal saya bikin blog ini sebenernya saya iseng doang gara2x ga ada kerjaan di kamar.karena setahu saya fungsi blog itu seperti buku diary,saya pengen apa yg uda saya dpt dlm kehidupan saya bisa saya keluarin unek2x nya atopun saya rangkum dlm sebuah catatan,sayangnya saya bkn seorang penulis hebat yg pandai membuat cerita dg kata2x yg bagus.
dan yang harus kalian ketahui apa yg saya rangkum ini bkn semua nya hasil karya karangan saya,saya maless ngarang cerita makanya itu saya pake cara instan yaitu copas (copy paste) karangan orang lain hhe.. karangan dr beberapa media cetak yg menulis berita tentang saya atopun hal2x yg mesti saya tau saya masukin ke blog ini tp apa yg uda saya tulis ini semuanya emang tentang apa yg ada dlm duniaku kok yaitu dunia sepak bola !! buat yang ngerasa karangannya ke copas ma saya,saya minta maaf yah.. dan buat yang uda baca blog saya kalo ada kata yg gak berkenan saya minta maaf dan thank's uda ngebaca cerita saya disini.

Sabtu, 24 Mei 2008

SAD Indonesia akui keunggulan Penarol

Tim SAD Indonesia tak mampu mencuri angka dari tim tangguh Penarol dalam lanjutan Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008, Sabtu (24/5). Syamsir Alam dkk harus mengakui keunggulan Penarol dengan skor 3-0. Dua gol tim lawan tercipta di babak pertama, sementara satu lagi di babak kedua.
Masih menggunakan pola 4-3-1-2, pelatih Cesar Payovich menurunkan Tri Windu sebagai penjaga gawang. Kuartet pertahanan dipercayakan kepada Alfin, Reffa Money, Ferdiansyah dan Taji. Tiga gelandang sentral diisi oleh Zaenal, Ridwan dan Ismail. Pemain mungil Rinaldi Gunapradiptha berperan sebagai gelandang serang di belakang duet striker Syamsir Alam dan Yandi Sofyan.
Lawan yang dihadapi oleh Indonesia kali ini memang jauh lebih kuat dibandingkan pekan lalu saat membantai Boston River 8-0. Penarol memiliki keunggulan dalam hal fisik dan teknik. Babak pertama menjadi milik tim Penarol yang berhasil mencetak dua gol.
Ketinggalan dua gol membuat pemain SAD Indonesia bermain lebih menyerang. Hasilnya, beberapa peluang tercipta melalui Syamsir Alam dan Sahlan Sodik yang masuk menggantikan Yandi Sofyan. Namun, tak ada yang berhasil menjadi sebuah gol. Justru tim lawan yang berhasil menambah satu gol sekaligus menutup pertandingan dengan skor 3-0.
Pelatih Cesar Payovich melakukan empat kali pergantian pemain dalam laga menghadapi Penarol. Sahlan Sodik menggantikan Yandi Sofyan, Feri menggantikan Taji, Bayu menggantikan Ismail dan Davitra menggantikan Ferdiansyah.
Pekan depan, lawan yang akan dihadapi oleh SAD Indonesia adalah klub Bella Vista.
Sementara itu, seluruh pemain SAD Indonesia telah menyelesaikan ujian akademik yang diberikan oleh guru-guru dari sekolah Ragunan minggu lalu. ” Materi ujiannya cukup sulit. Padahal kita sudah belajar lewat modul yang dikirim sebelumnya,” kata kiper SAD Indonesia, Tri Windu.
Kesulitan yang dialami pemain dalam menempuh ujian akademik memang patut dimaklumi. Pasalnya selama di Uruguay, jadwal mereka cukup padat. Selain disibukkan oleh jadwal latihan dan pertandingan, mereka juga harus belajar bahasa Spanyol. Sementara, untuk mata pelajaran akademik, haris dipelajari secara sendiri-sendiri.
” Rencananya setelah satu tahun belajar bahasa Spanyol, para pemain akan menjalani pendidikan akademik di sekolah yang terdapat di Uruguay,” kata ketua BTN, Rahim Soekasah.

Sabtu, 10 Mei 2008

SAD Indonesia bantai Boston River 8-0

Tim SAD Indonesia mencatat kemenangan telak 8-0 (2-0) atas Boston River dalam laga ke-9 Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008. Syamsir Alam menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan mencetak tiga gol. Lima gol lainnya diciptakan oleh Yandi Sofyan (2 gol), Sahlan Sodik (1 gol), Lutfi Hidayat (1 gol), bunuh diri (1 gol).
Hasil yang diraih oleh Syamsir Alam dkk ini merupakan kemenangan yang kelima kalinya dari sembilan pertandingan yang telah dilakoni. Sedangkan skor 8-0 adalah skor yang terbesar yang pernah diraih.
Kemenangan ini paling tidak meningkatkan moril para pemain jelang menjalani ujian akhir akademik dalam minggu ini. Dua orang guru dari sekolah Ragunan telah berada di Uruguay dan sudah bersiap memberikan ujian kepada para pemain SAD Indonesia.
SAD Indonesia akan menghadapi tim tangguh Penarol pada pertandingan Quinta Division selanjutnya.

Sabtu, 03 Mei 2008

SAD Indonesia kalah atas defensor 0-2


Tim SAD Indonesia menyerah 0-2 atas tuan rumah Defensor dalam lanjutan Quinta Division Uruguay 2008, Sabtu (3/5). Ini merupakan kekalahan kelima yang diderita Syamsir Alam dkk dalam delapan laga yang telah dilalui. Hasil ini juga belum dapat mengangkat peringkat tim untuk masuk sepuluh besar klasemen sementara. Agak berbeda dengan pertandingan sebelumnya yang biasa digelar sore hari, Saat menghadapi Defensor, pertandingan dimulai pukul 10.00 waktu setempat.
Pelatih Cesar Payovich menurunkan line up yang sedikit berbeda di lini belakang. Cesar kali ini menurunkan Yerico, Ferdiansyah, Dzainal dan Faizal sebagai kuartet pertahanan. Di bawah mistar, Tri Windu masih tetap tak tergoyahkan sebagai penjaga gawang utama. Feri, Ridwan dan Rinaldi menjadi penyeimbang di lini tengah. Sementara Sahlan Sodik menjadi jembatan antara lini tengah dengan duet striker Syamsir Alam dan Alan Martha. Sahlan Sodik bergantian dengan Syamsir Alam memerankan posisi gelandang serang tersebut.
Defensor Sporting memang lawan yang sangat tangguh. Mereka adalah salah satu tim yang belum pernah kalah di Liga Uruguay U-17 musim ini. Pertahanan yang kuat membuat para penyerang SAD Indonesia kesulitan untuk menembusnya. Dalam delapan pertandingannya, Defensor memang hanya kebobolan tiga gol. Pekan depan, SAD Indonesia akan menghadapi Boston River yang memiliki peringkat di bawah Syamsir Alam dkk.

Merah Putih

Merah Putih
Pra Piala Asia U-19 lawan Jepang di Jalak Harupat,Bandung